Pada tutorial kali ini, kita akan membahas tentang konfigurasi Load Balance PCC atau Per Connection Classifier pada Router Mikrotik.
Load Balancing PCC atau Per Connection Classifier adalah teknik load balancing yang akan memecah trafik data yang melewati router menjadi beberapa stream data yang berbeda secara seimbang. Tujuannya agar trafik bisa berjalan optimal dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Perlu kita ingatkan bahwa load balance dengan 2 jalur internet ini tidak serta merta akan membuat bandwith yang akan kita dapatkan menjadi 2 kali lipat, load balance tidak akan menambah jumlah bandwith, tetapi hanya akan membagi beban trafik dari kedua bandwith tersebut agar seimbang.
Pada konfigurasinya, PCC memiliki 3 parameter yaitu :
- Classifier : konfigurasi data yang berasal dari IP Header, seperti src address, dst address, port, both address (kombinasi antara src dan dst address), dan both address and port (kombinasi dari srt, dst address dan port).
- Denominator : konfigurasi yang akan memecah trafik data menjadi beberapa stream data yang berbeda
- Remainder : angka penanda setelah koneksi dibagi dengan nilai denominator, nilai remainder selalu dimulai dari 0 sesuai dengan jumlah denominator, misal untuk denomintor=2 berarti remainder=0,1
Cara kerja dari load balance PCC sendiri adalah, data yang berasal dari Classifier akan di olah menjadi data 32bit dengan algoritma dari Mikrotik, selanjutnya bentuk data tersebut akan di modulasi dengan nilai yang ada pada Denominator, hasil dari modulasi Classifier dan Denominator akan dibandingkan dengan nilai Remainder.
Untuk tutorial ini, kita akan menggunakan simulasi skema jaringan dibawah ini :
- Basic Konfigurasi Router Mikrotik
- Rule Mangle untuk Bypass Koneksi LAN
- Rule Mangle untuk Koneksi dari Internet
- Rule Mangle Mark Connection untuk PCC
- Rule Mangle untuk Mark Routing di Chain Prerouting dan Output
- Konfigurasi Static Routing ke ISP-1 dan ISP-2
- Konfigurasi Failover
1. Basic Konfigurasi Router Mikrotik
Konfigurasi dasar pada router mikrotik dan buat rule nat=masquerade untuk kedua interface yang digunakan oleh ISP. Pastikan bahwa router sudah bisa terhubung ke Internet dan komputer client sudah mendapat IP dan bisa terhubung ke Internet juga.
Baca juga :
Konfigurasi Dasar Router Mikrotik
2. Rule Mangle untuk Bypass Koneksi LAN
Pertama kita buat rule mangle untuk bypass koneksi yang mengarah ke jaringan lokal kita. Dalam hal ini berarti kita buat Chain=Prerouting dengan dst address subnet ip pada interface jaringan lokal kita (ether1, ether2, dan ether3), kemudian Actionnya kita pilih Accept.
Kalian bisa gunakan script dibawah ini :
/ip firewall mangle
add chain=prerouting dst-address=10.10.10.0/24 action=accept
add chain=prerouting dst-address=10.10.20.0/24 action=accept
add chain=prerouting dst-address=192.168.1.0/24 action=accept
Fungsi dari rule Accept ini adalah agar koneksi yang mengarah ke jaringan kita tidak dikirimkan menggunakan metode PCC.
3. Rule Mangle untuk Koneksi dari Internet
4. Rule Mangle Mark Connection untuk PCC
Kalian bisa gunakan script dibawah ini :
add chain=prerouting in-interface=ether3 per-connection-classifier=both-addresses:2/0 action=mark-connection new-connection-mark=ISP-1
add chain=prerouting in-interface=ether3 per-connection-classifier=both-addresses:2/1 action=mark-connection new-connection-mark=ISP-2
Bagaimana jika kita menggunakan 2 ISP dengan kapasitas bandwith berbeda ; ISP-1 100mbps dan ISP-2 50mbps. Maka perbandingan bandwithnya 2:1 (2+1=3), yang berarti :
- Denominator = 3 (trafik bisa kita pecah menjadi 3 stream data, dengan 2 stream data akan kita lewatkan ke ISP-1 karena bandwithnya lebih besar)
- Remainder = 0 ke ISP-1, 1 ke ISP-1 dan 2 ke ISP-2
- Denominator = 3 (kita bagi rata trafik datanya ke masing-masing ISP)
- Remainder = 0 ke ISP-1, 1 ke ISP-2, dan 2 ke ISP-3
5. Rule Mangle untuk Mark Routing di Chain Prerouting dan Output
add chain=prerouting in-interface=ether3 connection-mark=ISP-1 action=mark-routing new-routing-mark=ke-ISP1
add chain=prerouting in-interface=ether3 connection-mark=ISP-2 action=mark-routing new-routing-mark=ke-ISP2
add chain=output connection-mark=ISP-1 action=mark-routing new-routing-mark=ke-ISP1
add chain=output connection-mark=ISP-2 action=mark-routing new-routing-mark=ke-ISP2
6. Konfigurasi Static Routing ke ISP-1 dan ISP-2
add gateway=10.10.10.1 check-gateway=ping routing-mark=ke-ISP1
add gateway=10.10.20.1 check-gateway=ping routing-mark=ke-ISP2
7. Konfigurasi Failover
add gateway=10.10.20.1 distance=2 routing-mark=ke-ISP1
add gateway=10.10.10.1 distance=2 routing-mark=ke-ISP2
0 comments: